Nih Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan
GERAK PADA TUMBUHAN. Dalam memahami pelajaran materi sekolah khususnya untuk tingkat satuan sekolah SMP/MTs pasti anda semuanya akan disibukkan dengan materi yang banyak sekali. salah satunya adalah pelajaran IPA.
Jika dahulu IPA di masukkan dalam kategori sendiri-sendiri tetapi sekarang ini sesuai dengan perkembangan kurikulum mapel IPA dijadikan jadi satu yang disebut dengan IPA terpadu, untuk itulah anda harus memahami semua materi yang ada, agar penguasaan materi bisa tercapai dengan baik.
Untuk menambah wawasan anda dalam mapel IPA kali ini sebagai pembuka postingan kali ini akan GERAK PADA TUMBUHAN. ok tanpa basa basi lagi, langsung saja mari kita pahami bersama-sama disini, baca dengan baik-baik ya, jangan sampai kelewatan
Rangsangan itu dapat berupa:
3. Tigmonasti
Jika dahulu IPA di masukkan dalam kategori sendiri-sendiri tetapi sekarang ini sesuai dengan perkembangan kurikulum mapel IPA dijadikan jadi satu yang disebut dengan IPA terpadu, untuk itulah anda harus memahami semua materi yang ada, agar penguasaan materi bisa tercapai dengan baik.
Untuk menambah wawasan anda dalam mapel IPA kali ini sebagai pembuka postingan kali ini akan GERAK PADA TUMBUHAN. ok tanpa basa basi lagi, langsung saja mari kita pahami bersama-sama disini, baca dengan baik-baik ya, jangan sampai kelewatan
GERAK PADA TUMBUHAN
Perhatikan gambar tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) di samping ini! Tumbuhan ini umumnya tumbuh di antara rumput-rumputan. Mungkin secara tidak sengaja, kalian pernah menyentuhnya. Apakah yang terjadi pada daun-daun tumbuhan tersebut setelah tersentuh? Tumbuhan putri malu akan segera mengatupkan daunnya satu per satu. Mengatupnya daun-daun putri malu setelah tersentuh merupakan salah satu ciri makhluk hidup (organisme) yang ditunjukkannya, yaitu bergerak. Gerak yang terjadi pada tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan yang diterimanya, baik dari faktor dalam maupun dari faktor luar. Gerak ini terjadi dengan sangat lambat, tetapi memberikan petunjuk pula bahwa tumbuhan memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan atau memberikan reaksi terhadap rangsangan yang diterimanya (iritabilitas). Pada tumbuhan putri malu tersebut, rangsangan yang diterimanya adalah sentuhan. Sentuhan menyebabkan terjadinya respon pada tumbuhan, berupa gerakan mengatupkan daun-daunnya. Ada berbagai macam pengaruh rangsangan yang diterima dan direspon oleh tumbuhan. Inilah yang akan kita pelajari pada bahasan ini. Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut IRITABILITAS. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. Berdasarkan rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. gerak endonom dan
2. gerak etionom
3. Higroskopis
1) Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor-faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom disebut juga autonom.
Contoh gerak endonom, yaitu:
Contoh gerak endonom, yaitu:
1. Nutasi :
Gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar.
Misalnya:
Gerakan aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata.
2. Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
2) Gerak Etinom
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan. Gerak etionom disebut juga dengan gerak esionom.
Rangsangan itu dapat berupa:
o cahaya
o sentuhan
o suhu
o air
o gravitasi bumi
o zat kimia
o dan sebagainya.
Organ tumbuhan yang memberikan respon terhadap rangsangan tersebut adalah: akar, batang, daun, bunga, buah atau bagian dari organ tumbuhan tersebut. Berdasarkan arah respon, gerak etionom dibedakan menjadi:
a) gerak tropisme
b) gerak nasti
c) gerak taksis
a) Gerak Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.
Contoh:
· gerak batang tumbuhan ke arah cahaya,
· gerak akar tumbuhan ke pusat bumi,
· gerak akar menuju air, dan
· gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi:
1. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari. Fototropisme disebut juga heliotropisme. Fototropisme merupakan adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
Selain itu, fototropisme ini berkaitan erat dengan zat tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi batang yang terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sisi batang yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok kea rah datangnya cahaya.
2. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, Misalnya: gerak pertumbuhan akar. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, Misalnya: gerak pertumbuhan batang. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
3. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa air. Gerak akar tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair). Misalnya; Gerakan akar kaktus untuk mencari air. Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
4. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia. Misalnya: Gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
5. Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa sentuhan benda yang lebih keras. Misalnya: Gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.
Apabila sulurnya menyentuh benda keras seperti tonggak kayu, maka akan terjadi kontak sehingga sulur akan melilit kayu tersebut. Adanya sentuhan merangsang sel-sel tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Pertumbuhan sel-sel pada daerah yang bersentuhan lebih lambat daripada sel-sel pada bagian lainnya sehingga memungkinkan sulur dapat tumbuh melilit. Tigmotropisme memungkinkan tumbuhan memanjat dengan bantuan objek lain sebagai penyangga pada waktu tumbuh ke arah cahaya matahari.
b) Gerak nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh:
· Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan
· Menutupnya daun-daun majemuk pada tanaman polong-polongan saat malam hari
· Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
· Membuka serta menutupnya stomata
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi:
1. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Misalnya:
· Bunga pukul sembilan yang mekar sekitar pukul sembilan.
· Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang akan mekar pada sore hari dan menutup esok paginya.
| |||
Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) yang bunganya menguncup pada pagi hari. | Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) yang bunganya mekar pada sore hari. |
2. Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Misalnya:
Gerak tidur daun pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya saat hari mulai gelap.
Gerak tidur daun pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya saat hari mulai gelap.
| | ||
Tanaman Kembang Turi yang daunnya membuka lebar sepanjang hari (pagi hingga menjelang sore hari). | Tanaman Kembang Turi yang daunnya menutup (gerak tidur) menjelang malam hari sampai menjelang pagi hari. |
3. Tigmonasti
Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut juga dengan seismonasti. Misalnya: Gerak mengatupnya daun putri malu karena terkena sentuhan. Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.
Bunga putri malu akan mengatup jika disentuh.
4. Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
Misalnya; Mekarnya bunga tulip pada saat suhu udaranya sesuai.
5. Haptonasti
Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya: Menutupnya daun tanaman kantung semar dan Venus ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.
Daun pada tumbuhan insektivora misalnya Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat (Venus”s flytrap) sangat sensitif terhadap sentuhan. Bila ada serangga yang menyentuh bagian dalam daun, daun akan segera menutup sehingga serangga akan terperangkap di antara kedua belahan daun.
6. Nasti Kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus. Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu, air dan zat kimia. Misalnya: Gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga pada stomata.
c) Gerak taksis
Taksis adalah gerak seluruh atau bagian tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan disebut sebagai taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif. Sedangkan macam atau sumber rangsangan taksis meliputi cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, taksis dibedakan menjadi:
1. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya.
Misalnya: Klorofil (zat hijau daun) yang bergerak menuju arah datangnya cahaya
2. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia. Misalnya:
Spermatozoa yang bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan (metagenesis) tumbuhan lumut (Bryophyta). Sel telur (ovum) mengeluarkan zat kimia (gula dan protein) yang dapat merangsang spermatozoa untuk bergerak mendekatinya. Contohnya gerak gamet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut kearah gamet betina (sel telur) di dalam arkegonium.Bila rangsangan berupa cahaya disebut fototaksis, rangsangan listrik disebut galvanotaksis. Fototaksis dan galvanotaksis biasanya terjadi pada organism tingkat rendah.
3) Higroskopis :
Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah.
Misalnya:
Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).
Itulah sedikit penjelasan singkat yang bisa materi sekolah jelaskan pada kesempatan kali ini mengenai GERAK PADA TUMBUHAN , semoga menjadi tambahan ilmu dan menambah wawasan anda dalam belajar materi IPA, sampai ketemu dilain kesempatan.
Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).
Itulah sedikit penjelasan singkat yang bisa materi sekolah jelaskan pada kesempatan kali ini mengenai GERAK PADA TUMBUHAN , semoga menjadi tambahan ilmu dan menambah wawasan anda dalam belajar materi IPA, sampai ketemu dilain kesempatan.